Revitalisasi Makam Belanda di Peneleh Surabaya untuk Mendukung Urban Tourism Berdasarkan Persepsi Stakeholder
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini menggunakan analisis konten untuk merumuskan konsep revitalisasi berdasarkan opini pemangku kepentingan pada konten media sosial atau halaman website. Metode yang digunakan adalah analisis model interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi tidak hanya sekedar peningkatan kualitas visual atau fisik saja, namun yang lebih penting adalah meneruskan nilai-nilai atau makna-makna yang terkandung dalam makam tersebut agar nilai-nilai atau makna tersebut dapat diteladani oleh masyarakat pada masa kini dan masa yang akan datang. Revitalisasi juga menyentuh sisi birokrasi, artinya diberikan kemudahan kepada masyarakat untuk menggali makna yang terkandung dalam makam melalui kunjungan bersama atau kajian. Revitalisasi juga mengatur bagaimana kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan. Monitoring dan evaluasi merupakan upaya perbaikan untuk memberikan manfaat berkelanjutan kepada masyarakat. Kebijakan revitalisasi dapat diakomodir dalam kebijakan tata ruang wilayah sehingga program revitalisasi memiliki kekuatan hukum.