PEMENUHAN GURU PRODUKTIF SMK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Authors

  • jonni sitorus Balitbang SU

DOI:

https://doi.org/10.33626/inovasi.v18i1.335

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan kondisi eksisting guru SMK dan pemenuhan guru produktif SMK di era revolusi industri 4.0. Penelitian merupakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di 4 kabupaten/kota, yaitu: Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Medan, dan Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa % jumlah guru produktif SMK dari jumlah seluruh guru di masing-masing SMKN/S tidak merata, yaitu kisaran antara 35% - lebih 50an%. Hampir semua SMK mengalami kekurangan guru produktif kecuali, SMKN 1 Pematangsiantar, SMKS Ar Rahman Medan, dan SMKN 3 Tebing Tinggi. Jumlah kekurangan guru produktif SMK tidak merata, yaitu kisaran antara 2 sampai 26 orang. Pemenuhan kuantitas guru produktif SMK di Sumatera Utara memiliki 10 pola, yaitu: Pengangkatan guru dari Program CPNS; Pengangkatan guru melalui Ikatan Dinas D3 Jakarta; Guru yang pernah mengikuti Program Keahlian Ganda/Alih Keahlian; Pengangkatan guru melalui Program Alih Fungsi pegawai umum; Pengangkatan guru melalui Guru Tidak Tetap (GTT) Provinsi; Pengangkatan guru melalui GTT yang dibiayai SPP; Pengangkatan guru melalui GTT yang dibiayai Dana BOS; Pengangkatan guru sebagai Guru Tetap Yayasan; Pengangkatan guru melalui Program magang mahasiswa PPG; dan Program Guru Tamu. Program Magang Mahasiswa PPG;  Program Penyetaraan Guru; Program Keahlian Ganda; dan Program Guru Tamu, telah bertransformasi sebagai tuntutan revolusi industri 4.0. Pemenuhan kualitas guru produktif SMK di Sumatera Utara memiliki 5 pola, yaitu peningkatan kompetensi guru melalui: pemanfaatan SIM GPO/PKB; aktif di Forum MGMP/KKG; pelatihan; magang di industri; dan kolaborasi dengan Industri, Kelima pola tersebut telah bertransformasi sesuai tuntutan revolusi industri 4.0.

Published

2021-05-18

How to Cite

sitorus, jonni. (2021). PEMENUHAN GURU PRODUKTIF SMK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Inovasi, 18(1), 9–19. https://doi.org/10.33626/inovasi.v18i1.335