PEMENUHAN GURU PRODUKTIF SMK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan kondisi eksisting guru SMK dan pemenuhan guru produktif SMK di era revolusi industri 4.0. Penelitian merupakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di 4 kabupaten/kota, yaitu: Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Medan, dan Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa % jumlah guru produktif SMK dari jumlah seluruh guru di masing-masing SMKN/S tidak merata, yaitu kisaran antara 35% - lebih 50an%. Hampir semua SMK mengalami kekurangan guru produktif kecuali, SMKN 1 Pematangsiantar, SMKS Ar Rahman Medan, dan SMKN 3 Tebing Tinggi. Jumlah kekurangan guru produktif SMK tidak merata, yaitu kisaran antara 2 sampai 26 orang. Pemenuhan kuantitas guru produktif SMK di Sumatera Utara memiliki 10 pola, yaitu: Pengangkatan guru dari Program CPNS; Pengangkatan guru melalui Ikatan Dinas D3 Jakarta; Guru yang pernah mengikuti Program Keahlian Ganda/Alih Keahlian; Pengangkatan guru melalui Program Alih Fungsi pegawai umum; Pengangkatan guru melalui Guru Tidak Tetap (GTT) Provinsi; Pengangkatan guru melalui GTT yang dibiayai SPP; Pengangkatan guru melalui GTT yang dibiayai Dana BOS; Pengangkatan guru sebagai Guru Tetap Yayasan; Pengangkatan guru melalui Program magang mahasiswa PPG; dan Program Guru Tamu. Program Magang Mahasiswa PPG; Program Penyetaraan Guru; Program Keahlian Ganda; dan Program Guru Tamu, telah bertransformasi sebagai tuntutan revolusi industri 4.0. Pemenuhan kualitas guru produktif SMK di Sumatera Utara memiliki 5 pola, yaitu peningkatan kompetensi guru melalui: pemanfaatan SIM GPO/PKB; aktif di Forum MGMP/KKG; pelatihan; magang di industri; dan kolaborasi dengan Industri, Kelima pola tersebut telah bertransformasi sesuai tuntutan revolusi industri 4.0.